MUHAMMADIYAH.OR.ID, BIMA—Universitas Muhammadiyah kembali bertambah, setelah turunnya Keputusan Mendikbud Ristek Nomor 1310/E1/KB.03.00/2022 tentang perubahan status Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima menjadi Universitas Muhammadiyah Bima. Universitas ini menjadi yang ke 74 milik Muhammadiyah.
Terkait dengan kabar baik itu, Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti mengucap syukur sebab ini merupakan kabar baik yang telah diusahakan oleh Muhammadiyah sejak lama. Akan tetapi ini bukan ujung perjuangan yang dilakukan oleh Muhammadiyah.
”Alhamdulillah dua-tiga tahun ini prosesnya bisa selesai, dan itu bukan wujud jadi cita-cita besar yaitu agar Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima bergabung menjadi Universitas Muhammadiyah Bima,” kata Sayuti pada, Jumat (18/3).
Sayuti melanjutkan, bahwa bergabungnya IAIM Bima sebagai usaha untuk memperkuat Universitas Muhammadiyah Bima sekaligus mempermudah akses bagi IAIM untuk mengakses beasiswa bagi mahasiswanya dan dana riset dari penyelenggara negara.
“Tentu perubahan bentuk dari sekolah menjadi universitas ini langkah awal bagi kemajuan kampus di NTB, di masa-masa yang akan datang. Apalagi itu (Universitas Muhammadiyah Bima) beda pulau bukan di Pulau Lombok, di tempat Universitas Muhammadiyah Mataram,. Melainkan di Pulau Sumbawa dan kebetulan ada dua di Kota Bima itu,” imbuhnya.
Mewakili harapan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Sayuti berharap Universitas Muhammadiyah Bima secepatnya melakukan konsolidasi dengan IAIM Bima untuk bergabung. Bergabungnya IAIM Bima akan menambah program studi di Universitas Muhammadiyah Bima, saat ini baru memiliki Teknik, Informatika, Kewirausahaan, dan Prodi Hukum.
Pada kesempatan berbeda, Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, Prof. I Nengah Dasi Astawa berharap dengan turunnya SK perubahan dari STIH Muhammadiyah Bima menjadi Universitas Muhammadiyah Bima bisa meningkatkan sumbangsih Muhammadiyah dalam mengembangkan sumber daya manusia di NTB, dan Indonesia secara umum.
Sementara itu, Ketua STIH Muhammadiyah Bima, Ridwan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut memberi andil dalam usaha ini. Terlebih kepada LLDIKTI Wilayah VIII yang telah mendampingi mereka untuk memproses usulan dari awal sampai keluarnya SK perubahan ini.