MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Salah satu aset warisan budaya yang dimiliki oleh Persyarikatan Muhammadiyah adalah Gedoeng Moehammadijah di Jalan KH Amad Dahlan, Yogyakarta.
Bangunan kolonial berstatus Warisan Budaya ini pernah menjadi kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah sejak 1942. Kini bangunan tersebut difungsikan sebagai gedung bagi sejumlah Majelis di Muhammadiyah.
Menurut anggota Bidang II Museum, Kearsipan, dan Pustaka Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, M. Ichsan Budi Prabowo, bangunan ini terus dirawat keasliannya, terutama pada bagian depan. Sedangkan bagian belakang dilakukan pengembangan untuk menyesuaikan kebutuhan.
“Kalau muka belum ada perubahan karena Muhammadiyah komitmen untuk tidak melakukan perubahan bangunan secara signifikan. Ini adalah komitmen sejarah,” ungkapnya saat diwawancara Tim Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dan Tim Juri Apresiasi Kelestarian dan Keterawatan Warisan Budaya Cagar Budaya Kota Yogyakarta Tahun 2023, Jumat (29/9).
Sebagai komitmen merawat cagar budaya yang menjadi saksi sejarah perjuangan Muhammadiyah di masakemerdekaan Muhammadiyah pun kata dia tidak menjadikannya sebagai kantor Pimpinan Pusat lagi. Untuk diketahui, bangunan bergaya Indis dengan perpaduan tradisional Jawa yang dibangun pada 1940-1941, ini merupakan kantor PP Muhammadiyah kedua.
“Sebelumnya kantor Muhammadiyah di Jalan Kauman, kemudian pada sekitar 1940-an dibangun gedung ini lalu pindah (ke sini),” imbuhnya.
Setelah tidak lagi menjadi kantor PP Muhammadiyah, pusat administratif PP Muhammadiyah dipusatkan di kantor Jalan Cik Ditiro Yogyakarta dan kantor di Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat.
Kunjungan Tim Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dan Tim Juri ini dalam rangka event tahunan Apresiasi Kelestarian dan Keterawatan Warisan Budaya Cagar Budaya Kota Yogyakarta Tahun 2023. Event ini memberikan penghargaan kepada pengelola objek baik perorangan maupun lembaga dalam melestarikan dan merawat bangunan warisan budaya dan cagar budaya di Kota Yogyakarta. (afn)
Hits: 1213