Sunday, August 14, 2022
Kantor
Jl. Cik Ditiro No.23 Yogyakarta
Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar
No Result
View All Result
Muhammadiyah
No Result
View All Result
Home Artikel

Bersolidaritas ke Palestina, Muhammadiyah Tak Perlu Takut Nyinyir Netizen

by ilham
1 year ago
in Artikel
palestina

oleh : Ilham Ibrahim

Beberapa media nasional membagi informasi Muhammadiyah menyumbangkan milyaran rupiah untuk Palestina. Beraneka ragam respons dari pengguna media sosial berseliweran. Mulai dari Facebook, Instagram hingga hingga jagad Twitter. Bahkan sempat trending topic di beberapa platform media sosial. Tetapi hampir sebagian komentar netizen nyaris bermuatan kekecewaan terhadap sumbangan Muhammadiyah tersebut.

Kekecewaan para netizen ini mulai dari membandingkan dengan keadaan di tanah air yang masih jauh dari kata sejahtera, sampai menyayangkan jika sumbangan Muhammadiyah tersebut diterima Hamas yang mereka anggap hanya mendulang donasi tanpa peduli nasib rakyat Palestina. Namun tidak sedikit pula netizen yang bersuka cita atas banjirnya sumbangan Muhammadiyah tersebut.

Bagi saya, fenomena di atas sudah melampaui apa yang dibayangkan George Orwell di novel Nineteen Eghty-Four (1984). Situasi hari ini menurut Eka Kurniawan bisa disebut sebagai “pasca-Orwellian”. Di dunia Orwellian, kita menemukan diri menjadi objek pengawasan. Tindakan, kata-kata, bahkan pikiran kita terus dipantau oleh Big Brother. Sebagaimana ungkapan terkenalnya Big Brother is watching you.

MateriTerkait

Lengkap, Inilah Daftar Muktamar Muhammadiyah Dari Masa ke Masa (1912-2022)

Mengenal Edutorium UMS Lokasi Muktamar ke-48, Kembaran Stadion Allianz Arena?

Berikan Beasiswa, PPUT-UMM Siap Cetak Ulama Muhammadiyah Berkemajuan

Sementara itu, kata Eka Kurniawan, di dunia pasca-Orwellian yang digambarkan oleh situasi masyarakat media sosial tidak persis seperti itu. Tak ada sosok maupun sistem tunggal bernama Big Brother. Yang ada adalah masyarakat, atau siapa pun, saling mengawasi dan saling mengingatkan satu sama lain. Dengan kata lain, bisa dibilang semua netizen adalah Big Brother.

Media sosial di dunia pasca-Orwellian pada dasarnya memberikan kesempatan kepada siapapun, kepada semua orang, bagaimana rasanya menikmati “kekuasaan”. Inilah yang kemudian semua orang merasa boleh berkomentar apa saja, menjadi ahli-ahli dadakan, atau mencitrakan diri sebagai pembela keadilan dan kebenaran.

Memang tidak ada yang salah. Kita setuju bahwa semua orang memiliki hak bersuara tentang apa saja, menjadi ahli dalam bidang tertentu, atau membranding diri lewat media sosial sebagai pembela keadilan. Namun yang menjadi persoalan adalah wujud akhir dalam dunia pasca-Orwellian yang ditampilkan lewat sosial media seringkali mengaburkan otoritas, menghilangkan empati, dan menciptakan nyinyir.

Para veteran pegiat media sosial Indonesia pasti amat paham watak netizen yang telah saya gambarkan di atas. Jadi, meski Muhammadiyah menggelontorkan dana untuk perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina, masih saja ada komentar yang sebenarnya tidak otoritatif, tidak punya empati, dan menampakkan nyinyir. Hal ini tentu saja amat disayangkan.

Misalnya komentar “(Muhammadiyah) lebih peduli dengan bangsa lain, ketimbang negeri sendiri.” Ini logika sinting kali yah, sebab tak perlulah saya paparkan data lembaga pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya yang dimiliki Muhammadiyah. Semua fasilitas sosial itu telah tersebar di tempat-tempat paling udik sekalipun. Netizen yang nyinyir atas bantuan Muhammadiyah untuk rakyat Palestina sebenarnya merupakan contoh paling aktual manusia yang kurang piknik.

Dalam mengatasi “nyinyir-besitas” ini sebenarnya Muhammadiyah telah mengeluarkan panduan bersosial media di dalam buku Fikih Informasi. Fikih yang disusun berdasarkan Quran, Hadis, serta menggunakan kaidah-kaidah usul fikih ini memuat beberapa tuntunan bagaimana sikap yang benar ketika berhadapan dengan sebuah informasi.

Dalam salah satu tuntunan praktisnya menyebutkan bahwa netizen harus senantiasa memegang teguh etika dalam menilai seseorang (altizam al-adab fi al-jarh). Prinsip ini mengajarkan bahwa dalam menyampaikan, menanggapi, dan menyebarkan informasi tidak dengan bahasa vulgar yang dibumbui dengan semangat kebencian. Penyebaran informasi dengan kebencian hanya akan mengaburkan fakta yang sesungguhnya.

Sikap Muhammadiyah atas Konflik Palestina

Sejarah penjajahan Afrika dikotori dengan mayat dan kuburan massal dari mereka yang berani melawan orang Eropa yang unggul secara militer. Kekuatan kolonial memang telah lama memiliki mantra magis bernama self-defence terhadap orang-orang yang mereka jajaki. Dalam konflik Palestina, Israel mengklaim bahwa mereka bertindak untuk membela diri, dengan demikian menggambarkan dirinya sebagai korban dalam konflik saat ini.

Akibatnya, pers Barat dengan senang hati menerima bahwa para pemimpin Hamas dan kelompok lain adalah target yang sah, dan dengan itu, implikasinya bahwa meskipun taktiknya mungkin agak tidak menyenangkan, Israel tetap melancarkan perang yang sah. Menerima framing ini secara tidak kritis membuat media Barat terlibat dalam delegitimasi perlawanan Palestina terhadap dominasi kolonial dan perampasan oleh negara Israel.

Sebenarnya, roket yang ditembakkan oleh faksi Palestina dari Gaza harus ditafsirkan sebagai tindakan perlawanan dari orang-orang yang dijajah dan penegasan hak yang diakui untuk menentukan nasib sendiri. Argumen Israel menyerang Palestina sebagai upaya self-defence sesungguhnya bahasa lain untuk melegitimasi kolonialisme di tanah Palestina.

Menurut Ulil Abshar Abdala, eksistensi Israel perlu dikritik sekurang-kurangnya karena dua alasan. Pertama, ia adalah penjajah sekaligus kelanjutan dari proyek kolonialisme Eropa pada abad ke-20. Kedua, dalam posisi saat ini, tidak ada alasan lain kecuali membela Palestina, sebab Israel adalah negara dengan kekuatan besar, disokong tanpa reserve oleh negara adi-kuasa saat ini, Amerika Serikat.

Bagi Muhammadiyah, mendukung kemerdekaan sepenuhnya bagi rakyat Palestina itu berarti sebuah sikap yang konsisten dengan konstitusi kita. Haedar Nashir pernah mengungkapkan bahwa seharusnya semua elemen bangsa memiliki satu suara berpihak kepada Palestina sebagai bangsa yang terjajah. Amanat konstitusi menyatakan dengan jelas bahwa segenap eleman bangsa harus menghapuskan segala bentuk penjajahan.

Kepedulian Muhammadiyah terhadap derita rakyat Palestina tidak hanya diungkapkan melalui kajian online, qunut nazilah, atau orasi di jalanan, juga dengan donasi. Pada Kamis (20/05) bantuan rakyat Indonesia yang diamanahkan melalui Lembaga Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) telah sampai kepada rakyat palestina. Bantuan itu tepatnya diterima di Shifa Hospital dan Jabalia Medical Center, Jalur Gaza. Di rumah sakit itu, lebih dari 600 pasien penyintas kekejaman agresi militer Israel dirawat.

Editor: Fauzan AS

Tags: bantuan kemanusiaanheadlinePalestinaSolidaritas
ShareTweetShare

Baca Juga

Hajriyanto: Sejarah Kemerdekaan Indonesia adalah Sejarah Muhammadiyah

Hajriyanto: Sejarah Kemerdekaan Indonesia adalah Sejarah Muhammadiyah

August 13, 2022
Kemerdekaan Berkaitan Erat dengan Kedaulatan Akhlak

Kemerdekaan Berkaitan Erat dengan Kedaulatan Akhlak

August 12, 2022
Bangun Harmonisme Antar Umat Beragama, Muhammadiyah Gandeng Empat Agama Garap Isu Lingkungan

Persaudaraan Umat Beragama sebagai Upaya Memajukan Indonesia sesuai dengan Koridornya

August 12, 2022
Muhammadiyah Jawa Tengah Siap Laksanakan Tugas dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan Muktamar ke 48

Muhammadiyah Jawa Tengah Siap Laksanakan Tugas dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan Muktamar ke 48

August 12, 2022
Leave Comment

Materi Terpopuler

Giliran Lembaga Bahtsul Masail NU Berkunjung ke Majelis Tarjih

2 days ago

Ketentuan-ketentuan Tunangan dalam Islam yang Perlu Diperhatikan

1 day ago

MoU dengan BSI, Haedar: Saatnya Kita Angkat Kaum Muslimin dari Saudara Menjadi Saudagar

2 days ago

Identitas Keislaman AMM Harus Merujuk pada Paradigma Islam yang Dianut Muhammadiyah

6 months ago

PT BSI Serahkan Hasil Renovasi Lapangan Bulu Tangkis di Gedung PP Muhammadiyah Jakarta

1 day ago

Alasan Pengajian di Muhammadiyah Tidak Menggunakan Istilah Sunnah

1 week ago

Rekomendasi

Mengapa Kalender Islam Global Begitu Penting?

Apakah Kalender Islam Global Bagian dari Tujuan Syariah?

June 26, 2022
Sambut Muktamar, Muhammadiyah Solo Gelar Lomba Keagamaan antar TPA

Sambut Muktamar, Muhammadiyah Solo Gelar Lomba Keagamaan antar TPA

April 23, 2022
Hadirnya Muhammadiyah untuk Jaga Keseimbangan keIndonesiaan

Arti Penting Kata Persyarikatan bagi Muhammadiyah

May 24, 2021

Nasyiatul Aisyiyah Dampingi Anak-Anak Penyintas Banjir NTT

April 15, 2021
Muhammadiyah

Follow Us

  • Redaksi
  • Tautan
  • Kontak Kami

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.