MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTEN – Untuk yang kedua kalinya, Nasib (54) datang ke Jakarta untuk latihan berjalan. Raut wajahnya bahagia, karena kaki palsu yang diimpikannya terpasang di kaki kanannya. Pada Jum’at (24/9) secara resmi Lazismu yang berkolaborasi dengan PT. Orthocare Indonesia menyerahkan bantuan kaki palsu secara simbolis kepada Nasib yang berasal dari Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten.
Nasib yang didampingi anaknya, Siti Juleha, mengatakan bahwa ia sangat berbahagia. Nasib ingin sekali bisa berjalan dan dapat beraktivitas seperti biasa. “Saya ingin segera bisa narik angkot, tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Lazismu dan PT. Orthocare Indonesia,” pungkasnya. Melalui alat bantu untuk berjalan (walker), Nasib berlatih untuk bisa berdiri. “Karena masih belum terbiasa,” kata Nasib, “jadi masih terasa nyeri.”
Menurut Juleha, pada proses assesment awal September lalu, Nasib pada awalnya bekerja sebagai supir truk tengki bahan bakar. Setelah itu berhenti menjadi supir truk dan mengalami sakit diabet. “Berdasarkan kajian medis,” sambung Juleha, “bapak harus diamputasi.” Juleha kemudian menambahkan, “Dan bapak sendiri juga sempat menjadi supir angkot selama dua tahun.”
Ardi Gunadin, Supervisor Manager PT. Orthocare Indonesia mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendampingi Nasib. “Bapak Nasib akan kami dampingi sampai betul-betul merasa nyaman menggunakan kaki palsu. Saat fitting pertama kali, disinilah informasi untuk kenyamanan dapat dideteksi untuk mamastikan bahwa proses treatment berjalan dengan baik,” ungkapnya.
“Kami berharap kolaborasi ini tidak berhenti sampai di penyerahan, jika diperlukan ada pantauan bagaimana selama beberapa bulan ke depan” pungkasnya. Orthocare Indonesia sendiri,” kata Ardi, “berupaya memberikan yang terbaik.” Tidak semua penyandang disabilitas mampu membeli alat bantu untuk berjalan,” lanjutnya.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Lazismu. “Maka kami menggandeng Lazismu untuk memberikan solusi kepada penerima manfaat, meski kami memfasilitasi untuk pembuatan kaki palsu. Terima kasih sekali lagi kepada Lazismu, ternyata program seperti ini dapat sukses bersama Lazismu. Kami mengajak semua pihak untuk membantu penyandang disabilitas agar kembali produktif dan mandiri dalam menafkahi keluarganya,” tutupnya.
Sementara itu, Nazhori Author, Manager Program Kemanusiaan dan Lingkungan mengatakan bahwa semangat Nasib untuk bangkit dari keterpurukan membuatnya lebih yakin bisa hidup produktif, terlebih ketika ditanya apa yang ingin dilakukan harapannya setelah bisa bisa berjalan, jawabanya agar bisa mencari nafkah kembali.
“Spirit hidupnya yang ingin bangkit inilah yang harus didukung, apalagi Lazismu sendiri sebagai lembaga amil zakat dalam programnya mengeidentifikasi penyandang disabilitas sebagai pemerima manfaat yang layak untuk mendapat perhatian,” paparnya. “Terima kasih juga kami sampaikan kepada donatur yang telah menyampaikan amanahnya melalui Lazismu untuk bisa disalurkan secara tepat sasaran,” pungkasnya.