MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Dua tahun pandemi menyebabkan ribuan orang tua meninggal dunia karena Covid-19. Menurut Data Kementerian Sosial pada 29 September 2021, terdapat sedikitnya 37.951 anak yatim-piatu baru.
Menanggapi masalah ini, Muhammadiyah melalui Majelis Pelayanan Sosial (MPS) yang mengelola ratusan panti asuhan memiliki skema penanganan dalam bentuk sistem Foster Care.
Berbeda dengan sistem adopsi yang mengasuh secara penuh, foster care adalah sistem pengasuhan sementara oleh orang tua asuh kepada anak-anak yang tidak mendapatkan pengasuhan karena bermacam faktor.
“Sehingga ketika ada anak membutuhkan pertolongan pengasuhan pengganti, seperti di lokasi bencana, konflik, ada daftar orang tua yang telah siap dan langsung bisa diselamatkan. Hanya kami kekurangan orang tua yang siap mengasuh,” kata Sularno, Ketua MPS PP Muhammadiyah, Jumat (14/1).
Meskipun begitu, MPS menurut Sularno membuka diri bagi para orang tua yang ingin mendaftar menjadi orang tua asuh dalam program Foster Care. Panduan Foster Care telah di ujicoba di Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur.
Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengontak telepon genggam Herman Mustamin (0852 1507 1925) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jalan Menteng Raya Nomor 62 Jakarta Pusat.
Lebih Utama Dilakukan Daripada Merawat Boneka Arwah
Pemerintah sejatinya telah mengatur sistem Foster Care dalam Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 2017 tentang Pengasuhan Anak. Peraturan ini dianggap memudahkan orang tua untuk mengasuh anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua kandungnya.
Menyambung Sularno, Ketua Aliansi Pengasuhan Berbasis Keluarga (Asuh Siaga) yang juga mantan Komisioner KPAI tahun 2011- 2014, Muhammad Ihsan, berharap tren mengasuh boneka arwah (spirit doll) di kalangan selebriti dialihkan kepada pengasuhan anak yang menjadi yatim-piatu karena pandemi.
“Silahkan saja jika ingin mengasuh bayi Spirit Doll. Itu hak pribadi masing-masing. Kami hanya mengajak mereka yang mengasuh bayi Spirit Doll juga mengasuh bayi manusia. Banyak bayi dan anak-anak yang berada di panti asuhan yang membutuhkan pengasuhan. Kalau mereka mampu mengasuh bayi Spirit Doll yang harganya hingga jutaan, mestinya juga bisa mengasuh bayi manusia,” kata Ihsan.
“Prosesnya mudah. Calon orang tua asuh bisa langsung datang ke panti asuhan dan mengajukan diri. Nanti ada petugas sosial yang akan melakukan asessment kemampuan dan kelayakan orang tua asuh tersebut untuk diberi hak pengasuhan selama jangka waktu tertentu,” pungkasnya.