MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Bank Indonesia disorot setelah menerapkan kerjasama transaksi bilateral menggunakan sistem Local Currency Settlement (LCS) dengan Tiongkok, Senin (6/9).
Melalui LCS, maka transaksi bilateral kedua negara tidak lagi menggunakan dollar Amerika, tetapi menggunakan mata uang Rupiah dan Yuan. Sistem LCS sejatinya telah dimulai Bank Indonesia sejak 2018 bersama Malaysia dan Thailand, diikuti Jepang pada 2020.
Menanggapi kebijakan itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus pengamat ekonomi Anwar Abbas menganggap positif dan mengapresiasi.
Sebab, selain LCS lebih fleksibel dan menguntungkan bagi pelaku usaha, LCS juga berfungsi untuk mengeluarkan Indonesia dari kendali ekonomi dunia yang didominasi Amerika Serikat lewat mata uang Dollar.
Sistem LCS sendiri menetapkan bahwa negara pihak importir harus membayar barang dengan mata uang negara eksportir. Hal inilah yang dianggap menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Hal ini tentu jelas merupakan sebuah berita gembira bagi kita, karena kesepakatan ini akan mendorong penggunaan mata uang rupiah kita secara lebih luas untuk settlemen transaksi bilateral antara negara kita dengan negara mitra,” kata Anwar Abbas lewat pesan tertulis, Jumat (10/9).
“Untuk itu, adanya usaha dari BI mengurangi penggunaan US dolar sebagai global currency menjadi sebuah kemestian dan keharusan, agar tercipta satu kehidupan ekonomi dunia yang adil dan setara yang memang sudah lama hilang, dan itu jelas-jelas sangat merugikan kita sebagai bangsa karena dia telah merenggut kedaulatan ekonomi terutama kedaulatan mata uang kita,” imbuhnya.
Terakhir, Anwar Abbas berharap Bank Indonesia memperluas kerjasama LCS dengan lebih banyak negara mitra di dunia.
“Karena hal tersebut selain akan sangat membantu dan mempermudah pergerakan barang dan jasa antara negara kita dengan negara-negara mitra, tapi juga akan bisa mendorong kehidupan ekonomi kita baik dalam skala makro maupun mikro untuk bisa menggeliat dengan lebih kuat dan lebih besar lagi, sehingga kita harapkan kesejahteraan ekonomi rakyat akan bisa meningkat dengan signifikan sesuai dengan yang kita harapkan,” pungkasnya.