MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Upaya memulihkan ekonomi sekaligus menguatkan ekonomi kerakyatan, pemerintah melalui Menteri BUMN Erick Thohir berencana membentuk holding BUMN Ultra Mikro yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
Menanggapi rencana itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menyatakan dukungan penuh. Menurut Anwar, pembentukan holding BUMN ultra mikro menjadi bukti nyata upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya mendukung konsep holding ini. Karena bagi saya inilah masalah yang selama ini kurang terurus secara sungguh-sungguh. Ini UMKM yang bisa digarap bank biasanya hanya usaha mikro dan kecil, sementara usaha ultra mikro nggak terbayang oleh saya,” ujarnya, Kamis (15/4).
Terwujudnya holding BUMN Ultra Mikro menurut Anwar akan mempermudah keuangan inklusif, yaitu pemodalan bagi pelaku usaha ultra mikro dengan lebih sederhana dan terjangkau sehingga mereka tidak terjerumus kepada pemodal rentenir.
Karena itu, Anwar berharap wacana dari Menteri BUMN Erick Thohir benar-benar terwujud sehingga upaya menumbuhkan sektor riil usaha pelaku ultra mikro dapat terjamin oleh negara.
“Kehadiran holding BUMN Ultra Mikro ini sangat menggembirakan hati saya. Saya dukung saja, tapi kalau bisa (bunganya) jangan mahal-mahal sehingga daya beli pelaku usaha ultra mikro ini meningkat, usaha mereka bisa meningkat. Kalau keuntungannya tersedot diperhatikan jangan sampai pendapatan mereka habis untuk membayar bunga,” pungkas Anwar.
Sebagaimana diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir sempat menyatakan bahwa rencana pemerintah membentuk holding BUMN Ultra Mikro telah mendapatkan dukungan dari banyak pihak.
Erick menyatakan bahwa pembentukan holding BUMN Ultra Mikro akan berfokus pada gerakan pemberdayaan bisnis melalui PNM (Pemodalan Nasional Madani), sedangkan pengembangan bisnis UMKM dan ultra mikro akan dilakukan Pegadaian dan BRI.
Senada dengan Erick, Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia (BI) Bandoe Widiarto pada akhir Maret 2021 juga pernah menyebutkan bahwa pembentukan holding BUMN Ultra Mikro dapat menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk mendapat bantuan pendanaan secara lebih mudah dan murah.