MUHAMMADIYAH.OR.ID, SELAYAR—Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ingatkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA) sebagai PT di bawah naungan Muhammadiyah untuk taat regulasi yang ada di Muhammadiyah.
Demikian disampaikan oleh Prof. Ahmad, Tim Asistensi Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pada, Jumat (11/3) di acara Launching Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah (ITSBM) Selayar. Taat aturan ini sebagai kunci terbentuknya iklim organisasi yang baik, dan ciri perguruan tinggi berkemajuan.
Pesan yang disampaikan tersebut meski ditujukan kepada kampus-kampus baru, termasuk ITSBM Selayar, namun patut dicermati oleh kampus-kampus Muhammadiyah yang lain. Menurutnya, Muhammadiyah sebagai induk yang menaungi semua aset dan Amal Usaha (AUM) harus senantiasa mengindahkan aturannya.
“Tolong nanti jangan ujug-ujug ada di Jakarta, di Dirjen Dikti. Harus melalui LLDIKTI dan kalau dengan PP Muhammadiyah, harus melalui Majelis Dikti-Litbang,” tuturnya.
Selain dengan Diktilitbang PP Muhammadiyah, kampus-kampus Muhammadiyah juga harus berkonsolidasi dan membangun persamaan persepsi dengan Pimpinan Wilayah, Daerah, termasuk Cabang dan Ranting Muhammadiyah. Sebab, konsolidasi tersebut akan memberi kelancaran.
Mengingat pesan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, bahwa PTMA selain memiliki fungsi pendidikan sebagai yang utama, juga memiliki dua fungsi lain yakni sebagai media dakwah dan pengkaderan. Konsolidasi dengan pimpinan Muhammadiyah setempat juga sebagai sarana penjaringan mahasiswa baru.
“Kalau rektor sudah terbentuk, pengurus lainnya sudah terbentuk sesuai statuta Kemenristek Dikti dan Majelis Dikti Muhammadiyah, fokus selanjutnya adalah penerimaan mahasiswa baru,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Prof. Gagaring Pagalung mengucap syukur atas launchingnya ITSBM Selayar ini. ITSBM Selayar menjadi perguruan tinggi ke tiga belas di Sulsel. Hadirnya PTMA di berbagai daerah sebagai wujud dari fokus gerakan Muhammadiyah.
“Berdirinya ITSBM ini tidak hanya sebagai wujud dari fokus gerakan di abad pertama, tapi juga untuk pembangunan masyarakat. Insya Allah, ITSBM telah berkontribusi untuk mewujudkan Selayar yang berkemajuan,” ungkapnya.