MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, menjelaskan dampak pandemi sangat dirasakan bagi perempuan dan anak-anak, yang setiap terjadi bencana menjadi kelompok yang rentan terkena dampak.
“Dampak sosial covid menimpa anak-anak, salah satunya di Indonesia banyak anak yang menjadi yatim piatu ditinggalkan orang tua mereka yang terkena dampak covid,” Ungkapnya dengan menahan tangis.
Kontribusi perempuan juga sangat luar biasa dalam mempertahankan keluarga dengan aktivitas ekonomi yang dikembangkan dari rumah. Siti Noordjannah juga menjelaskan perempuan memiliki keuletan, semangat, gigih dan memiliki daya tahan yang tinggi.
“Perempuan dapat mensupport kebutuhan keluarga, kemampuan perempuan dalam menghadapi krisis cukup adaptif dalam kondisi yang sulit saat ini. Serta perempuan sebagai penyangga ekonomi keluarga karena kemampuannya melakukan segala kegiatan tanpa pandang buluh,” jelasnya.
Dalam menangani covid perempuan memiliki jiwa sosial, kerelawanan, dan welas asih untuk membantu bagi warga sesama menjadi kekuatan yang luhur. ‘Aisyiyah optimis menghadapi covid-19 sebagaimana tema tanwir.
“Optimis harus melahirkan energi positif dan menghilangkan energi negatif dalam jiwa, pikiran dan tindakan dalam menghadapi kehidupan,” jelasnya.
‘Aisyiyah sebagai organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan terus bergerak menanggulangi atau memutus rantai covid dengan berbagai kegiatan di semua tingkatan. Siti Noordjannah menegaskan pandemi tidak membuat ‘Aisyiyah untuk berhenti berdakwah dan terus melakukan kontribusi menangani dampak covid-19. ‘Aisyiyah mengajak masyarakat luas, bahwa sebagai umat yang beriman harus merespon pandemi dengan berdasarkan keilmuan dan keimanan, atau secara ilmiah dan ruhaniah.
“Kita diajarkan untuk tetap memiliki harapan atau optimis, pandemi ini akan berangsur membaik dengan catatan semua pihak memiliki komitmen untuk menanggulanginya dengan sikap, tindakan dan perilaku yang bertanggungjawab, berdisiplin kuat, kebersamaan, ta’awun, dan gotong royong,” jelasnya.
Sukses Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 yang akan digelar pada tahun 2022 di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Muktamar yang digelar dalam pandemi covid tentu butuh penyesuaian tetapi tidak mengurangi makna dan maksud dari muktamar tersebut.
“Muktamar ‘Aisyiyah ke-48 penting mendialogkan, berbagai prasyarat modal sosial, sumber daya insani, sistem organisasi, program serta agenda strategis yang adaptif terhadap perubahan yang mampu menghadapi tantangan zaman, dan mengemban misi dakwah mewujudkan islam yang rahmatan lil alamin,” jelasnya.
Siti Noordjanah mengajak seluruh peserta dan undangan tanwir untuk mensukseskan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dengan penuh semangat kegembiraan dan ikhtiar yang kuat disertai doa mohon pertolongan kepada Allah SWT. (Yunda/Syifa)
Hits: 37