MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Pasca Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta 2022 lalu, menghasilkan delapan program strategis, yang salah satunya adalah internasionalisasi peran Muhammadiyah terutama pada masalah kemanusiaan global.
Terkait dengan itu, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman pada Kamis (21/9) menuturkan, turunan dari peran internasionalisasi Muhammadiyah seperti yang dilakukan oleh Emergency Medical Team (EMT) yang pro aktif dalam isu dan langkah konkrit untuk urusan kemanusiaan global.
Namun yang perlu diketahui, selain internasionalisasi peran, Muhammadiyah pada periode ini memiliki tiga langkah sederhana dalam internasionalisasi Muhammadiyah, yaitu melalui internasionalisasi gagasan dan internasionalisasi gerakan.
Menurut dr. Agus, internasionalisasi gagasan Muhammadiyah dilakukan dengan cara menyusun Risalah Islam Berkemajuan sebagai panduan umum persyarikatan dalam mengarungi kehidupan. Konstruksi Islam tengahan, berkemajuan, dan kedamaian menjadi bekal Muhammadiyah melakukan gerakan transnasional.
“Itu yang disusun dalam rangka bagaimana Muhammadiyah bisa melakukan gerakan internasionalisasi Islam yang sejuk Islam yang santun Islam yang penuh perdamaian,” ungkapnya.
Selain peran dalam penanganan kemanusiaan global, internasionalisasi peran Muhammadiyah juga melalui peran-peran strategis untuk program internasionalisasi, salah satu agendanya membincang masalah iklim yang akan diselenggarakan pada November 2023 di Yogyakarta.
“Ini karena di Muhammadiyah juga ada lembaga yang mengurusi lingkungan hidup. Maka besok kita akan bersama-sama dengan komponen bangsa yang lain secara interpersonal kita berdiskusi tentang bagaimana menghadapi pergeseran iklim, di samping untuk urusan kebencanaan,” ungkap dr. Agus.
Kemudian yang terakhir atau yang ketiga adalah internasionalisasi gerakan Muhammadiyah dengan melebarkan perannya dengan menghadirkan cabang-cabang istimewa. Di mana saat ini Muhammadiyah sudah tersebar di 30 negara, yang masing-masing sudah ada Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM).
“Kita juga sudah mendirikan sekolah di Melbourne, perguruan tinggi dan sekolah di Malaysia dan kita sudah mendirikan sekolah untuk anak-anak di Mesir. Itu bagian dari internasionalisasi gerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah,” tandasnya.
Hits: 1390