MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Kurangnya perhatian terhadap kaum disabilitas oleh negara membuat Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman mendorong diperbanyaknya pendirian Al-Ma’un Center di berbagai daerah.
Menurut Agus Taufiqurrahman, pembangunan Al-Ma’un Center diperlukan sebagai upaya optimalisasi usaha Muhammadiyah dalam memberikan pertolongan seluas-luasnya kepada kaum duafa dan siapapun yang membutuhkan.
“Penting untuk kita kuatkan gerakan ini karena Muhammadiyah hadir salah satu cirinya adalah hadir pada orang-orang yang membutuhkan,” jelas Agus Taufiqurrahman dalam peluncuran tiga program unggulan Lazismu, Jumat (18/12).
Menurutnya, ciri kehadiran Muhammadiyah pada kaum duafa dapat terlihat pada tokoh awal Muhammadiyah, Kiai Sudja’ yang memberi nama gerakan sosialnya sebagai Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO).
“Sehingga kita berharap Majelis Pelayanan Sosial (MPS) terus berkembang pada orang yang butuh kita santuni, kita temani untuk berkembang,” imbuhnya.
Selain sebagai amanah untuk mengembangkan beragam bentuk penerjemahan Al-Ma’un, pembangunan Al-Ma’un Center menurut Agus diperlukan sebagai penguatan identitas teologi, identitas gerakan sekaligus identitas cinta negeri ala Muhammadiyah.
“Agar sisa periode ini kita kembangkan Al-Ma’un Center di berbagai daerah. Maka kerjasama antara MPS dengan Lazismu ini harus betul-betul meningkat bukan hanya situs, tapi meninggalkan pijakan agar kita ini bisa membranding lagi gerakan PKO itu dalam bentuk Al-Ma’un Center di banyak tempat,” jelas Agus Taufiqurrahman.
Pada kesempatan yang sama Agus juga menyampaikan apresiasi atas diluncurkannya tiga program unggulan Lazismu berupa Gerakan Ekonomi Inklusif bagi Penyandang Disabilitas, Bantuan Infrastruktur Sekolah dan Bakti Kemanusiaan.
Gerakan tersebut terwujud atas kerjasama antara Lazismu Pusat, MPS PP Muhammadiyah dan Unit Pelayanan Zakat (UPZ) Bank Permata Syariah.
“Tidak bisa diragukan kecintaan Muhammadiyah pada negera ini walaupun tidak berteriak NKRI Harga Mati. Memberi adalah bagian ibadah sebagai identitas keagamaan dan pekerjaan Muhammadiyah. Oleh karena itu pada sore ini saya mengucapkan syukur dan terimakasih, kerja kita bukan kerja mercusuar, tidak bisa dengan gaya borjuis tapi langkah-langkah yang kita lakukan ditunggu oleh saudara-saudara yang lain,” syukurnya. (afn)
Hits: 52