MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Agung Danarto, Sekretaris PP Muhammadiyah mengatakan disituasi tahun baru 1 Muharram sangat istimewa daripada tahun yang lalu.
Pertama, kita berada di masa pandemi covid 19 yang sudah berjalan 1,5 tahun yang kita belum tahun kapan akan berakhir dan kedua kita berada di era revolusi industri 4.0. “Dua hal ini yang akan memaksa kita untuk melakukan hijrah, dan yang namanya hijrah tidak dilakukan secara sukarela, tapi dipaksa,” tutur Agung, Selasa (10/8).
Sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW itu berhijrah, juga bukan karena kesukarelaan, dan pilihan tetapi karena keadaan. Ketika proses dakwah di makkah sudah sangat sulit mengembangkan ajaran agama Islam.
“Bahkan nabi sampai mencari alternatif tempat untuk berhijrah, seperti di thaif, atau mungkin juga di Habasyah, tetapi nabi tidak mendapatkan respon yang cukup baik. Hampir tidak mungkin lagi melanjutkan proses dakwah Islam di Makkah dengan baik, karena berbagai macam tantangan dan hambatan yang terjadi,” tutur Agung.
“Sehingga karenanya nabi kemudian dengan dipaksa oleh keadaan di samping kemudian lalu mendapatkan perintah Allah SWT untuk melakukan hijrah ke Yasrib yang kemudian dikenal dengan Madinah al-Munawaroh,” sambungnya.
Tetapi yang namanya hijrah yang merupakan migrasi, ini ternyata memberikan hikmah yang luar biasa bagi perjalanan dakwah Islam. Karena ketika dakwah 13 tahun di makkah tidak mendapat sambutan yang cukup, infrastruktur sosial tidak terbangun dengan baik, tetapi begitu hijrah di Madinah, maka transformasi sosial berlangsung luar biasa.
Lebih lanjut, Agung mengatakan dengan bangunan infrastruktur sosial, maka dalam waktu yang relatif singkat, masyarakat Islam, Makkah, dan Madinah yang semula tidak diperhitungkan secara politik, sosial, dan ekonomi, kemudian bisa berubah menjadi masyarakat yang berjaya, masyarakat yang menjadi The Rising Star. Masyarakat yang kemudian memimpin peradaban dunia dalam masa waktu yang cukup lama, tidak kurang dari 5 abad Islam yang dibangun Rasulullah mulai dari hijrah tadi itu menjadi pusat peradaban di Dunia.
Menurutnya, hijrah yang seperti itulah barangkali yang saat ini harus ditempuh umat Islam, karena dipaksa keadaan, sebagaimana nabi dipaksa keadaan untuk berhijrah karena realitas dakwah yang tidak memungkinkan. Begitu juga dengan umat Islam saat ini, juga dipaksa untuk berhijrah karena keadaan pertama pandemi covid yang luar biasa, menyebabkan berbagai macam susunan sosial yang berubah. Mempercepat revolusi industri 4.0 kemudian dipercepat oleh pandemi.
“Saya kira akan ada tatanan baru yang kemudian terbentuk seiring dengan hijrah ini, sebagaimana tatanan baru yang dilakukan Nabi Muhammad ketika membangun masyarakat di Madinah,” kata Agung.
Hits: 4