MUHAMMADIYAH.OR.ID, MEDAN — Letakan batu pertama pembangunan Masjid Taqwa Muhammadiyah, Medan dan Resmikan Masjid Muhammadiyah milik Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti berpesan supaya masjid ramah kepada jamaah dan lingkungan.
Guru Besar Bidang Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menuturkan, bahwa masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, atau tempat untuk menjalin komunikasi dan relasi antara manusia dengan Allah SWT. Tetapi masjid juga tidak boleh dihapuskan perannya terhadap persoalan kemanusiaan.
“Masjid juga harus memiliki fungsi ekonomi agar dapat menjadi masjid yang mandiri dan masjid juga harus memiliki jamaah yang makmur,” ucap Mu’ti di sela acara pada, Ahad (17/10).
Persoalan lingkungan yang menjadi ancaman manusia di masa sekarang dan akan datang juga harus direspon oleh masjid. Oleh karena itu, dirinya mendorong supaya masjid-masjid Muhammadiyah didesain atau konsep sebagai ‘masjid hijau’ atau masjid yang ramah terhadap lingkungan.
Hal itu, kata Mu’ti, dapat dilihat di Masjid At Tanwir yang berada di kompleks Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta. Masjid At Tanwir, imbuhnya, menggunakan teknologi solar cell atau energy cahaya matahari. Kembali Mu’ti menegaskan bahwa, masjid yang dibangun oleh Muhammadiyah harus berkemajuan dengan mengakomodir hal-hal di atas.
“Muhammadiyah harus terus membangun masjid yang berkemajuan dan menjadikan landmark bagi kemajuan Islam itu sendiri,” ucapnya.
Terkait dengan pembangunan Masjid Taqwa, Medan, Abdul Mu’ti mengapresiasi atas yang dilakukan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Denai yang menganggarkan Rp. 5 miliar. Dia berharap pembangunan masjid ini cepat selesai, sehingga bisa menggembirakan jamaah yang mengidam-idamkan masjid ini.
”Saya merasa sangat gembira telah mengawali pembangunan dengan peletakan batu pertama,” tuturnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Medan, Burhanuddin untuk masjid yang dibangun di Jalan Jermal, Medan Denai. Menurutnya gerakan dan dinamika yang demikian menggembirakan dari Muhammadiyah Cabang Denai dan Ranting Denai.
Dia menambahkan, bahwa Peletakan batu pertama dilakukan guna menjawab kebutuhan masjid yang lebih luas menampung jamaah yang semakin padat. Kegiatan peletakan batu pertama ini dirangkaikan dengan kegiatan Syiar Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah.